Kamis, 07 Mei 2009

Menanti Sang Pemimpin


Pesta Demokrasi untuk memilih wakil rakyat telah usai, pesta yang digambarkan dan digemborkan terbaik dan tersukses sepanjang sejarah bangsa ini, sang penguasa dengan bangga menyatakan ini pesta terbaik, tapi kenyataan yang terjadi sungguh bertolak belakang, banyak masyarakat mengklaim mereka tidak bisa ikut memilih, banyak partai politik saling tuding menyatakan kecurangan masing-masing kontestan peserta pemilu.
Belum lagi kita melihat betapa banyaknya calon legasatif yang gagal menduduki kursi empuk di parlemen berubah menjadi stres dan tidak sedikit yang menjadi gila dan ada sampai membunuh dirinya, sungguh ironis perjalanan bangsa ini untuk mencapai yang katanya menuju masyarakat adil dan sejahtera.
Setelah Pesta pemilihan legislatif selesai, maka kita kembali menanti pesta yang kedua, yaitu memilih presiden dan wakil presiden yang akan memimpin bangsa ini selama 5 tahun kedepan. genderang perang telah ditabuh oleh calon-calon tersebut, saling tuding menuding dimulai lagi, setiap partai mengelus jagonya, sang partai pemenang, mulai mencalonkan jagonya dan sedikit jual mahal untuk memilih sang pendamping, partai yang sedikit memperoleh suara berebut untuk mendampingi sang pemenang ini, mereka tidak malu-malu lagi untuk berebut kekuasaan demi kepentingan kelompok mereka.
Setiap hari saksikan baik itu dimedia elektronika maupun media cetak yang dibicarakan dan yang diurus hanyalah kepentingan partai dan kepentingan pribadi, mereka ridak peduli lagi dengan rakyat, mereka tidak ingat lagi dengan rakyat, rakyat telah terlupakan.
Dengan Sistem Demokrasi ini kah keadilan dan kesejahteraan masyarakat bisa terwujud, dengan cara inikah kehidupan bermasyarakat lebih baik.?
Kalau kita cermati dan amati perjalanan kehidupan bangsa ini rasanya bukan semakin baik tapi menuju kearah kehancuran.
Padahal ALLAH SWT dalam Aquran banyak memberikan Peringatan kepada Manusia, supaya berpeganglah pada agama Allah, Allah telah mengajarkan kepada manusia untuk mengikuti syariatNya, Allah telah menganjurkan kepada Manusia bagaimana sebaiknya memilih pemimpin. Karena manusia sebagai mahkluk ciptaan Allah, tentulah Allah Maha Tahu apa yang diperlukan oleh manusia untuk mengarungi kehidupana didunia ini.
Tapi Manusia dengan kesombongan nya membuat sistem yang tidak sesuai dengan yang telah ditentukan oleh ALLAH SWT.
Apakah dengan Sistem yang dibuat oleh manusia ini bisa mewujudkan masyarakat yang diridhoi oleh ALLAH? Waktu yang akan membuktikannya.
Tapi sebagai seorang muslim kita harus yakin bahwa Hukum Allah lah yang terbaik da kita akan melihat bahwa sistem demokrasi yang dbanggakan oleh manusia ini akan hancur dengan sendirinya.
Mari kita berjuang untuk mewujudkan Pemimpin Yang sesuai dengan ketentuan yang telah Allah berikan kepada kita sebagai hambanya. Allahu Akbar